Hello guys, you know i got my 1week holiday again because of celebrating Vesakh day. Yeah my school is a Buddhist school so we got longer holiday when Vesakh day is coming. Okay, today i want to post something about Dskon.com.
Langit berubah mendung dan guru kelas
Celine belum juga memulangkan siswa-siswanya. Lonceng yang menandakan pulang
sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu tetapi kelas Celine yaitu XI IPA 2
belum bisa keluar karena masih mengadakan ulangan. Kegelisahan Celine semakin
menjadi-jadi karena ia tidak bisa mengerjakan soal ulangan dengan baik dan
mengetahui bahwa Bella, teman baiknya yang berada di kelas lain yaitu XI IPA 5
sudah pulang dan tentu saja Bella sudah menunggu Celine untuk pulang bersama.
Celine dan Bella adalah murid SMAN 2 Jakarta yang letaknya tidak jauh dari
rumah meraka. Setiap harinya mereka pergi dan pulang sekolah bersama.
“Celine lo darimana aja sih gue uda
nunggu lo disini dari 30menit yang lalu!” ujar Bella dengan nada kesal.
“Sorry, Be. Tadi kelas gue lagi
ulangan biologi yang lo tau sendiri guru bio kita itu sadisnya kayak gimana. Semalam
gue sakit kepala lagi dan gue ga belajar. Jadinya gue ga bisa ngerjain soalnya.
Kasian banget yah gue.” Kata Celine dengan nada lesu.
“Ya ampun lo kok ga bilang, padahal
gue bisa bantu lo. Ya udah sekarang kita pulang aja yuk. Uda mau ujan nih.”
“Iya gue cuman ga mau ngerepotin lo
aja. Ayo.”
Dalam perjalanan pulang Celine masih
berdiam diri meratapi nasib ulangan biologinya yang nyaris kosong. Ia tidak
bisa mengerjakan soal-soal tersebut karena semalam ia mendadak sakit kepala
yang berlebihan yang membuat ia harus tidur lebih awal dan membuatnya tidak
belajar.
“Akhir-akhir ini kok lo kebanyakan
diem dan lo sering suka sakit kepala deh Cel, lo kenapa lo sakit?” khawatir
Bella.
“Ga kok Bel, mungkin pengaruh gue
sering tidur malem kali ya. Minum obat juga palingan uda ilang dan yang penting gue ga sakit kok. Gue masih
sehat jasmani dan batin nih buktinya gue masih bisa pulang bareng sama lo.”
Jawab Celine dengan nada ceria.
“Ya uda deh kalau gitu, tapi lo kalo
sakit, jangan masuk sekolah, mending lo ke dokter dan banyak istirahat di
rumah. Gue pasti selalu datang ngejengguk lo.”
“Iya Be terima kasih banget yah atas
perhatiannya. Kalau gitu gue masuk dulu yah, lo juga sebaiknya cepet-cepet
pulang uda mau ujan.” Ujar Celine ketika mereka sudah sampai di depan rumah
Celine. Rumah Celine dan Bella memang berdekatan. Hanya beda beberapa rumah
setelah rumah Celine.
Celine dan Bella adalah 2 orang sahabat yang
sudah bersahabat baik sejak mereka duduk di kelas 7. Walaupun berada di kelas
yang berbeda tak membuat mereka berjauhan. Rumah yang berdekatan merupakan
salah satu alasan mengapa mereka bisa bersahabat sangat baik. Mereka selalu
menghabiskan waktu bersama-sama. Pergi ke mall bersama, belajar bareng, dan
lain-lain. Bahkan bisa dibilang, orang-orang sempat menganggap mereka lesbian
karena saking dekatnya mereka berdua. Tetapi nyatanya, mereka berdua hanyalah
sebatas sahabat yang sudah menganggap satu sama lain seperti layaknya
kakak-beradik. Ibu Celine juga sudah memperlakukan Bella layaknya anaknya
sendiri. Begitu juga dengan Ibu Bella.
Keesokan harinya saat mereka sedang
berjalan kesekolah bersama-sama, Celine mendadak mengalami sakit kepala lagi.
Tentunya Bella menjadi khawatir. Akhirnya Bella dengan susah payah merangkul
Celine kembali kerumah Celine yang untungnya tidak terlalu jauh dari tempat
mereka berdiri. Ketakutan Bella semakin menjadi-jadi karena wajah Celine dengan
seketika berubah menjadi pucat. Baru kali ini Bella melihat wajah Celine
sepucat itu. “Mungkin dia memang sakit.” Ujar Bella dalam benaknya.
Sesampainya mereka dirumah Celine,
Ibu Celine cepat-cepat mengambil kunci mobil, merangkul anak semata wayangnya
itu dan menaikan Celine ke dalam mobil. Ibu Celine tidak lupa mengatakan terima
kasih banyak kepada Bella dan mengatakan akan membawa Celine ke rumah sakit
untuk diperiksa. Bella mengganguk dan segera kembali ke sekolah.
Hari sudah menjelang sore dan Celine
sudah kembali kerumah. Bella sudah mengetahui bahwa Celine sudah kembali
kerumah karena ia tadi sempat ditelepon oleh Ibu Celine. Bella berpamitan
kepada Ibunya dan bergegas kerumah Celine.
Sesampainya ia disana ia langsung
membunyikan bel rumah Celine. Beberapa saat kemudian Ibu Celine membukakan
pintu dan mempersilahkan Bella untuk masuk. “Dia ada dikamarnya.” Kata Ibu
Celine kepada Bella. “Baiklah bu, terima kasih.”
Bella langsung menaikki anak tangga
yang mengarah ke kamar Celine. Ia mengetuk pintu dan berkata “Celine, ini gue
sahabat terbaik lo, Bella.” Dengan nada lesu Celine berteriak “Masukklah.”
Dengan satu hentakkan Bella membuka
pintu dan menyapa Celine seperti biasanya. “Hai Celine, uda rasa baikkan kan?”
“iya uda kok be, terima kasih sudah
datang.”
“iya sama-sama. Lo kan teman terbaik
gue masa gue ga dateng ngejengguk lo. Jahat banget gue kalo ga dateng. Apalagi
rumah gue cuman diujung idung sono noh. Hahaha” Bella memang senang bercanda
dan lebih blak-blakan daripada Celine.
“Be, ada yang gue mau omongin sama lo.”
“Apa Cel? Langsung ngomong aja deh lo
kayak siapa gue aja mesti minta permisi ama gue kalau mau ngomong.”
“jadi gini Be, mungkin gue besok smpe
beberapa hari ga masuk sekolah. Karena kata dokter gue mesti bedrest dulu dirumah.
Dokter jg uda ngasih surat izin buat gue yang besok bakal dianterin mami gua ke
Bu Odah, wali kelas gue.”
“Jadi gitu. Yah gue ga punya temen
lagi deh selama beberapa hari ini. Tapi gapapa itu kan juga untuk kebaikkan lo.
Oke deh gpp. Tenang aja gue bakal datang kerumah lo terus kok. Gue ga akan
ngelupain temen terbaik gue yang satu ini.” Balas Bella dan memeluk Celine.
“Iya be sorry lo jadi ga punya temen
selama gue ga ada. Tetapi lo pasti bisa kok tanpa gue. Karena gue tau lo orangnya
kayak gimana. Gue tau lo bisa tanpa gue.”
“Lo bicara apa sih Cel kayak lo mau
mati aja, lo kan cmn ninggalin gue untuk beberapa hari bukan untuk selamanya.
Jangan berpikiran gitu deh.”
“Nanti juga lo akan mengerti dengan
semuanya Be. Maafin gue.”
“Lo ngomong apa sih gue ga ngerti. Ya
uda deh gue mesti pulang nih Cel, uda mau malem. Cepet sembuh ya. See u
tomorrow ma girl! *cipok*”
Dan begitulah kegiatan sehari-hari
Bella setiap sorenya ia selalu datang menjengguk Celine. Tetapi, hari demi hari
Celine semakin parah. Dan sampai akhirnya Celine harus dipindahkan kerumah
sakit. Bella baru saja tau dari Ibu Celine bahwa Celine mengalami penyakit
kanker otak yang membuatnya sering sakit kepala dan sekarang sudah mencapai
stadium 3. Bella begitu terkejut dan tidak menyangka bahwa Celine memiliki
penyakit yang begitu serius. Padahal Bella menganggap penyakit Celine hanyalah
penyakit biasa. Bella sangat tidak menyangka dan sangat terpukul dengan
kenyataan itu.
Awalnya Bella sempat marah kepada
Celine karena merahasiakan penyakitnya dari Bella, tetapi Bella tidak mungkin
marah kepada Celine dengan keadaannya seperti sekarang ini. Dan mungkin Celine
menyembunyikan semua ini hanya karena tidak ingin melihat Bella khawatir akan
dirinya.
Aktivitas Bella selama beberapa
minggu belakangan ini adalah menjengguk Celine dirumah sakit. Bella selalu
datang memberi semangat kepada sahabat terbaiknya, Celine.
Tiba saatnya Celine harus menjalani
operasi. Bella sangat mengkhawatirkan Celine. Sebelum Celine memasukki ruang
operasi, Bella tidak lupa memberi semangat untuknya.
“Hey ma girl. Ga ada yang perlu lo takuti.
Semuanya akan baik-baik saja. Kita disini semua berdoa buat lo. Dan lo mesti
bertahan yah demi sahabat terbaik lo ini. Gue tau lo bisa. Dan yang lo mesti
ingat, lo akan keluar dari ruangan itu dengan kepala yang sudah tidak sakit dan
lo bakalan ngeliat mami, papi, keluarga lo dan tentu saja sahabat terbaik lo
lagi di sni. Kita semua menunggu lo disini. Oke? I love you my best friend.”
“Thankyou very much sahabat terbaik
gue. Gue akan berusaha demi kalian.” Kata Celine dengan nada lesu dan
memaksakan seulas senyuman dari bibirnya yang pucat.
Setiap beberapa jam sekali seorang
perawat keluar dan mengabari keadaan Celine dan tiba akhirnya setelah 5 jam
berlalu sejak operasi Celine dimulai, akhirnya dokter keluar dan memberitahu
kepada seluruh keluarga dan Bella sendiri bahwa operasinya telah selesai.
Operasi itu berjalan dengan lancar tetapi ada masalah di dalam tubuh Celine.
Kanker yang ada di kepala Celine sangatlah parah dan menyebabkan Celine tidak
bisa tertolongkan. Celine meninggal dunia pada hari itu.
Bella melihat sekelilingnya berubah
menjadi dingin dan seluruh keluarga Celine menangis. Bella mendapati dirinya
mengeluarkan air mata dan baru menyadari bahwa ia ternyata menangis. Bella
tidak pernah menangis sebelumnya. Bella terkenal dengan sosok yang sangat kuat
dalam segala hal. Tapi dalam hal ini, Bella tidak bisa.
Jenazah Celine sudah dibawa pulang
oleh keluarga dan jenazah Celine disemayamkan dirumahnya. Tidak lupa Bella
pergi kerumah Celine untuk menghadiri acara terakhir bagi Celine. Bella datang
bersama Ayah dan Ibunya yang juga datang untuk memberi semangat pada Ayah dan
Ibu Celine.
Seketika Bella teringat dengan
kata-kata Celine saat Bella menjengguknya beberapa minggu yang lalu ketika
Celine masih bedrest dirumahnya. Kata-kata Celine yang mengatakan bahwa Bella
pasti bisa tanpanya. Dan baru hari inilah Bella mengerti apa maksud dari
perkataan Celine hari itu.
Saat Bella sudah sampai dirumah
Celine, ia masuk dan menyalami Ibu dan Ayah Celine. Kemudian ia langsung
berjalan mengarah ke jenazah Celine. Ia tidak percaya jenazah yang ada disana
itu adalah sahabat terbaiknya, Celine. Bella mendekatkan dirinya kepada Celine.
“Hey ma girl. Lo musti tau, keluarga
lo disini sangat bersedih atas kepergian lo. Dan gue juga. Gue sedih kenapa lo
mesti pergi sih. Kenapa lo tega ninggalin gue. Skrng gue uda ngerti dgn
kata-kata lo kmrin. Tapi gue ga bisa tanpa lo. Tapi gue akan brusaha semampu
gue spy lo juga disana hidup dgn tenang. Mungkin ini takdir kita. Gue cuman mau
bilang ke lo kalau our friendship will never die. Meskipun sekarang semuanya
udah berubah, kita uda ga sedunia, tapi lo mesti tau, bahwa disini, dihati gue,
lo selalu ada. Mungkin lo udah pergi dari dunia ini, tapi di hati gue, lo ga
pernah pergi. Lo selalu ada dan tinggal dihati gue. Dan lo bakalan tetep
menjadi sahabat terbaik gue.” Bisik Bella.